Naruto dan Sasuke terus bertarung dan bertarung demi mewujudkan apa yang mereka inginkan.
Mereka sama-sama mengeluarkan seluruh kekuatannya hingga terkapar.
Namun disaat terakhir Sasuke hendak menyerang Naruto yang tergeletak dengan Chidori, akankah serangan Sasuke itu membunuh Naruto???
Mata Sharingan Sasuke tiba-tiba kembali ke mode mata Normal saat ia sedang melancarkan serangannya. Mata yang melihat ke arah Naruto.
Kurama membayangkan salah satu perbincangannya dengan Naruto ketika mereka masih bermusuhan dulu.
"Bagaimana kau bisa begitu yakin? Bahkan kau tidak bisa menyelamatkan Sasuke!" ucap Kurama kala itu.
"Semuanya akan berakhir jika aku ragu pada diri sendiri. Aku yang akan berurusan dengan Sasuke, kau cukup melihatku saja..." balas Naruto saat itu.
TAK AKAN ADA YANG BISA MELARIKAN DIRI DARI MATA ITU.
*** Naruto Chapter 698 - Naruto dan Sasuke bagian 5 ***
DUUUAGGG...
*Naruto bangkit seketika dan meninju Rahang Sasuke..
"Arrgghhh..." Sasuke kesakitan dan terhempas membentur Tebing.
"Hooosshhh...Hosshhh...." Naruto masih bisa berdiri dengan sisa tenaganya.
"Berulangkali, lagi.. dan lagi..." ucap Sasuke.
"Jadilah anak yang penurut dan biarkan aku membunuhmu!" ucap Sasuke lagi.
"Tidak ada cara.. Hanya aku, aku sendiri...." balas Naruto.
SSRRRRSSSHHH...
*Sasuke mulai meng-aktifkan Chidori kembali.
"Itu adalah serangan balik yang bagus Nak! Sepertinya kau tidak kehilangan kesadaran walau Kekuatanmu telah diambil.
Tapi sekali lagi, Sasuke pasti menyadari jika kekuatan yang bisa ku salurkan kepadamu itu terbatas!" ucap Kurama.
"Agar sesuai dengan tubuhmu.." ucap Kurama.
SRIIINNNGG...
*Sasuke mulai meng-aktifkan Ethernal Mangekyou Sharingan di mata Kanannya.
Sasuke juga mulai menambahkan "Enton: Kagutsuchi" ke dalam jutsu Chidorinya.
"Dia menambahkan Kagutsuchi ke dalam Jutsunya. Dia mempunyai beberapa resolusi disana, yang satu ini.. Dia bersia-siap untuk menyelesaikan semuanya dengan satu serangan tersebut." lanjut Kurama yang juga mengamati Sasuke.
"Dan dia, menyerap hampir semua Chakra yang aku berikan kepadamu saat itu tadi..
Jadi, semua chakra yang tersisa padaku saat ini, itu adalah milikmu sekarang.
Dan ketika Chakra itu kau gunakan, aku akan langsung tertidur.
Jadi, gunakan dengan baik Naruto. Janganh sampai dia merebutnya kembali." kata Kurama lagi,
"Jangan khawatir, dia masih baru saja mempunyai Rinnegan.
Jadi dia tidak akan bisa menggunakan jutsu dan menyerap chakra disaat yang bersamaan." tambah Kurama.
TAP...
*Sasuke mulai melompat dan menyerang lagi..
"Sekarang, Ayo!!!" teriak mereka berdua.
Sasuke dengan Chidori Kagutsuchi nya menyerang dari atas dan Naruto dari bawah dengan Rasengan nya.
"Suatu hari, aku akan melakukan sesuatu dengan semua kebencianmu." ucap Naruto kepada Kurama kala itu.
Disela-sela pertarungan mereka, Kurama masih sempat mengingat kembali beberapa momen dirinya dengan Naruto dulu, sebelum Kurama tertidur.
"Kau benar-benar orang yang spesial bagiku, Nak..
Jadi aku yakin Sasuke juga berpikir demikian.." ucap Kurama dalam hatinya.
"Hooooaaaaaa...."
*RASENGAN..
*CHIDORI..
*sekali lagi, serangan mereka mulai berbenturan satu sama lain.
Serangan mereka masing-masing menciptakan sebuah Bola Chakra yang sangat terang yang membesar di tengah-tengah lembah akhir.
Dan meledak bersama dengan mereka di dalamnya..
Di tengah-tengah Cahaya Bulan
"Sudah bangun ya..." ucap Naruto yang terbaring disamping Sasuke.
"Ouucchh.." Sasuke juga mulai sadar dan berada di samping kanan Naruto.
"Seperti yang kau lihat, jika kita bergerak terlalu banyak, kita akan mati karena kehabisan banyak darah." ucap Naruto.
*sejenak mereka terdiam..
"Lihatlah dirimu, kenapa kau tetap bersihkukuh menghalangiku?" tanya Sasuke.
Naruto: "....................."
"Aku, jatuh ke dalam kegelapan dan mendapatkan kekuatan untuk menentukan semua pilihan yang aku kehendaki.
Tak masalah siapapun itu... aku mencoba memutuskan ikatanku dengan semua orang yang ada disekitarku." ucap Sasuke.
"Tapi, kau tak pernah berpikir untuk memutuskan ikatan denganku.." lanjutnya.
"Akulah satu-satunya orang yang akan menerima kebencian di dalam dirimu." Sasuke mengingat perkataan Naruto dulu.
"Apapun yang terjadi, kenapa kau se-begitu pedulinya terhadap aku?" tanya Sasuke.
"Heh, lihatlah dirimu sekarang. Kau bicara begitu banyak hanya karena kau tak bisa bergerak. Lagipula, bukankah kau sudah mengetahui...?" balas Naruto.
"Diam dan jawab segera pertanyannku!" bentak Sasuke.
"Itu karena.. KAU ADALAH TEMANKU." jawab Naruto.
"Kau sudah pernah mengatakannya.. Memangnya apa artinya itu buatmu?" tanya Sasuke lagi.
"Kalau kau ingin aku menjelaskannya, aku tak begitu yakin bagaimana cara untuk mengatakannya..
Hanya saja.. ketika aku mendengar kau sering mengoceh tentang menanggu segala penderitaan di pundakmu sendiri..
AKU SEPERTI MERASAKAN RASA SAKITNYA JUGA." ucap Naruto.
"Naruto.. Aku tahu jika dimasa lalu kau selalu sendirian. Seperti aku, Uchiha terakhir yang tersisa, kau terasingkan.
Kau sengaja bertingkah nakal dan bodoh agar orang-orang memarahimu, karena kau ingin mereka memperhatikanmu.
Awalnya kupikir, kau sama sekali tak pantas untuk ku perhatikan, kau hanyalah bocah bodoh dan lemah yang suka bermain-main.
Tetapi, setelah melihatmu melakukan berbagai hal bodoh dan selalu dimarahi, karena alasan tertentu aku mulai memperhatikanmu.
Saat itu aku mulai menyadari, bahwa kelemahanmu juga merupakan kelemahanku.
Aku tak bisa berhenti memperhatikanmu. Ketika aku melihatmu mampu melakukan semua yang kau bisa untuk menciptakan suatu ikatan dengan yang lainnya, itu membuatku teringat akan keluargaku.
Dan karena beberapa alasan aku merasa lega.
Tetapi, aku juga berpikir bahwa itu merupakan sebuah kelemahan.
Aku terus berlatih keras agar terbebas dari kelemahan itu dan menjadi lebih kuat dari kakakku untuk emmbalas dendam dan membunuhnya.
Tapi kemudian kau masuk di tim yang sama denganku, dan itu membuatku teringat akan keluargaku lagi.
Setelah menyelesaikan misi demi misi bersama dengan tekadmu yang ingin menjadi seorang Hokage, aku bisa merasakan dengan jelas kita berdua bia menjadi semakin kuat, dan aku menyadari bahwa aku ingin bertarung denganmu. Aku mulai berpandangan jika Tim 7 sudah seperti keluargaku sendiri. Dan itulah kenapa ketika aku melihatmu menderita, aku akan... MERASAKAN SAKITNYA JUGA.
Ketika aku mengerti rasa sakitmu, untuk pertama kalinya aku menganggapmu sebagai Temanku. Tapi seiring dengan itu, aku juga tak sanggup jika melihatmu terus bertambah Kuat. Ketika aku sudah melihatmu menjadi sekuat itu, Aku....."
"Aku juga tahu kalau kau juga selalu sendirian. Aku merasa lega melihat orang lain yang sepertiku dan aku merasa sangat bahagia, sampai-sampai aku ingin segera berbincang banyak hal denganmu.
Tapi semua itu tidak ku lakukan karena aku iri dengan segala kemampuan yang kau miliki, dan akhirnya aku memutuskan jika kau adalah Rivalku!
Kau menjadi tujuanku, untuk pertama kalinya aku memiliki sebuah ikatan.
Selama misi-misi kita sebagai tim 7, aku terus mengejarmu. Karena aku ingin menjadi keren dan sekuat dirimu." Sasuke membayangkan kata-kata Naruto kala itu.
"Tidak.. Justru sebaliknya.. Akulah yang iri kepadamu..
Kau memiliki suatu kekuatan yang tidak kudapat.
Kau selalu berjalan didepanku, mirip seperti Kakakku dulu.
Dan hari ini juga......." ungkapan isi hati Sasuke yang belum selesai.
"Ugghh... dimana kita? apa jangan-jangan di surga?" tanya Naruto.
"Sepertinya kita tertidur sampai pagi.. Kau masih hidup rupanya?" balas Sasuke.
"Ugghh, sial. Aku masih tidak bisa bergerak.
Padahal aku ingin menghajarmu sampai kau membukan matamu!" seru Naruto.
"Ehehehehe....." Sasuke tiba-tiba tertawa.
"A-apa..?" Naruto bingung.
"Apa kau maish tetap ingin bertarung dengan kondisimu seperti ini?" tanya Sasuke.
"Tentu, aku takkan menyerah!" jawab Naruto dengan semangat.
Sasuke: "A-aku akui..."
Naruto: "......?"
Sasuke: "AKU TELAH KALAH...."
"Bodoh, tidak ada yang menang atau kalah dalam pertarungan ini. Aku hanya mencoba memukul teman yang tidak mau mendengarkanku!!" bentak Naruto.
"Pertarungan yang sebenarnya setelah itu.." lanjut Naruto.
*Sasuke hanya tersenyum..
Sasuke: "Hey, Naruto..."
Naruto: "huh....?!"
Sasuke: "Aku akhirnya mengerti dirimu. Jika aku mati sekarang, takdir yang menurut Pertapa, yang mengikat kita selama ini akan berakhir juga.
Itu artinya Revolusiku juga. Kau bisa menghentikan Mugen Tsukuyomi setelah aku mati. Dengan mentransplantasikan mata Kiriku kepada Kakashi. Ahh tunggu, aku ada salah..."
"Aku... ingin menghadapimu sendiri." ucap Sasuke.
"K-kau.. Kau tidak bisa menghadapi siapapun saat kau mati! Tetaplah Hidup dan Bantulah aku, bukannya mati!!!" bentak Naruto.
"Impianku adalah, membuat semua Shinobi saling mengerti dan bekerja sama, itu termasuk kau juga!" lanjut Naruto.
"Yahh, walau sesuai dneganmu, bagaimana dengan yang lainnya?" tanya Sasuke.
"Ugh, berhentilah memikirkan hal yang tidak penting. Aku pasti akan mengalahkanmu." bentak Naruto lagi.
"Mungkin, aku harus menghajarmu sekali lagi, kau tahu.." ucap Sasuke.
"Dan aku akan menghentikanmu lagi!! Lagipula, aku rasa kau takkan melakukannya!" balas Naruto.
"Kenapa kau bisa se-yakin itu?" tanya Sasuke.
"Jangan membuatku mengulanginya lagi. Huh, kau masih belum mengerti juga ya? Huh, ternyata kau sangatlah bodoh!" ucap Naruto.
"Diam Bodoh!!!" bentak Sasuke.
Ternyata Naruto dan Sasuke sama-sama terbaring dengan kondisi memprihatinkan, Tangan Kanan Naruto dan Tangan Kiri Sasuke Hancur karena serangan mereka sebelumnya. Namun mereka semua tersenyum.
YANG TERSISA HANYALAH RASA SAKIT DAN KEHILANGAN.
APA YANG AKAN MEREKA LAKUKAN SETELAH INI???